Sumber
terbuka (Inggris: Open Source) adalah sistem pengembangan
yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para
pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code)
yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).
Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open
Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber
dari budaya memberi, yang
artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah
menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah
pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.
Pola Open
Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan
mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk
yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik.
Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi
ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang
bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Pada
intinya konsep sumber terbuka adalah membuka "kode sumber" dari
sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode
sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika
yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat
lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak
harus gratis. Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang dalam OSD
(Open Source Definition)/Definisi
Sumber Terbuka.
Ada banyak manfaat positif yang bisa kita peroleh dengan
menggunakan Open Source, diantaranya :
Kreativitas
: Dengan Open Source kita bisa mempelajari
cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru
dari sumber yang ada.
Kemandirian
: Kita tidak perlu lagi tergantung
pada suatu produk tertentu, bahkan dengan Open Source kita bisa membuat produk
yang sekelas dengan perusahaan berskala raksasa seperti Microsoft.
Penghematan
:
Hemat
Biaya : Berapa
banyak biaya yang perlu kita keluarkan untuk pembelian suatu produk proprietary
seperti Windows, Photoshop, MS Office dan lain-lainnya ?
Hemat
Devisa : Berapa
banyak devisa negara yang harus lari keluar negeri jika kita terus menggunakan
produk proprietary ?
Legalitas
Mengurangi
Tingkat Pembajakan :
Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain
secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu lagi menjadi pencuri
…!!! Selain mengurangi tingkat pembajakan, secara otomatis dosa-dosa kita juga
ikut berkurang … :)
Meningkatkan
Citra Negara : Tahukah
Anda bahwa pembajakan menjadikan citra negara menurun ? Dan ini secara tidak
langsung membawa akibat buruk pada hubungan dagang dengan luar negeri. Dan
repotnya, di tahun 2009 ini Indonesia kembali masuk dalam daftar Priority Watch
List.
Selain membawa manfaat, tentu saja Open Source juga mempunyai kekurangan, diantaranya :
Kurangnya
dukungan vendor : Harus
diakui, masih cukup banyak vendor – baik Hardware, Software, ataupun Game –
yang belum memberikan dukungan penuh pada Open Source. Dan hal ini tentu saja
cukup menghambat perkembangan Open Source.
Kurangnya
dukungan support : Karena
belum cukup memasyarakat, maka dukungan support juga masih cukup sulit untuk
ditemukan. Support untuk Open Source selama ini masih banyak bergantung pada
Internet (baca : Google). Sehingga cukup menyulitkan mereka yang tidak
mempunyai akses penuh pada Internet.
Kurangnya
dukungan bisnis :
Pandangan bahwa Open Source adalah gratis dan tidak bisa membaa manfaat bisnis
sangat menghambat para pebisnis yang akan terjun di Open Source. Kurangnya
dukungan dari pebisnis ini membuat Open Source tidak bisa mempromosikan dirinya
secara baik dan ini secara tidak langsung membuat pengenalan Open Source
menjadi lebih lambat.
Kurangnya
promosi : Masih
banyak orang yang beranggapan Open Source susah untuk dipergunakan, padahal
perkembangan Open Source belakangan ini sudah cukup pesat dan bahkan dalam
beberapa hal terkadang mampu menggungguli produk closed source. Kesalahpahaman
ini bisa terjadi karena kurangnya promosi akan Open Source.
No comments:
Post a Comment